PENGARUH PEMANFAATAN LULUR PEPAYA (CARICA PAPAYA L) TERHADAP PENCERAHAN KULIT BADAN

PENGARUH PEMANFAATAN LULUR PEPAYA (CARICA PAPAYA L) TERHADAP PENCERAHAN KULIT BADAN

LENI  ANGRAINI




Indonesia sebagai negara tropis, sesuai dengan letak geografisnya, selalu menerima sinar matahari yang sangat kuat. Salah satu efek sinar  matahari terhadap kulit adalah terjadinya perubahan warna kulit seperti dapat menjadikan warna kulit lebih gelap, hitam dan kecoklatan. Paparan sinar matahari yang banyak di Indonesia sering tidak diimbangi oleh kesadaran masyarakat dalam melindungi kesehatan kulit. Secara alami kulit mengalami regenerasi sel kulit, sesuai dengan siklus pertumbuhan kulit yaitu 28 hari. Sel kulit mati yang menumpuk hasil regenarasi tersebut jika tidak dikikis akan menjadikan kulit badan terlihat gelap. Memiliki kulit badan yang gelap tentu saja dapat mengganggu penampilan dan mempengaruhi rasa percaya diri dalam pergaulan, oleh sebab itu perlu dilakukan beberapa bentuk perawatan kulit badan sejak dini. Kusantati ( 2008:337) menjelaskan bahwa perawatan kulit badan dapat dilakukan, (1) sehari-hari, (2) mingguan dan (3) berkala seperti penjelasan berikut ini: Perawatan harian seperti Mandi, maksudnya adalah kegiatan mencuci tubuh dengan air yang dilakukan dengan cara menyiramkan air, menyemprotkan air, ataupun merendam tubuh di dalam air. Manusia perlu mandi untuk menghilangkan keringat, debu dan sel-sel kulit mati, Perawatan Mingguan sangat penting dilakukan guna untuk menyempurnakan perawatan kesehatan, kebersihan dan kecantikan kulit tubuh yang tidak cukup dilakukan dengan hanya melakukan perawatan harian (mandi) saja. Perawatan tubuh secara tradisional ini dapat dilakukan dengan perawatan massage (pijat), perawatan lulur, mandi berendam (mandi rempah-rempah) yang dapat dilakukan 1 kali seminggu dan 2 kali seminggu.

Lebih jauh Kusantati (2008:335), menjelaskan bahwa; selain perawatan diatas perawatan berkala, yakni dapat dilakukan juga, 1 kali sebulan, 2 kali sebulan sesuai kebutuhan dan kesempatan. Perawatan ini bertujuan menjaga kesehatan, kebersihan dan performa badan. Perawatan ini dapat dilakukan di rumah secara mandiri atau ke jasa salon oleh seorang ahli body theraphy. Kosmetika yang dipergunakan antara lain : esential oil, scrub/lulur

Berdasarkan observasi awal yang penulis lakukan pada 5 orang mahasiswi dilingkungan Program Studi Pendidikan Tata Rias dan Kecantikan Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang, khususnya wanita usia 21 s/d 25 tahun, 5 orang diantara mereka mengalami masalah pada kulit badan yang terlihat gelap. Mereka secara umum mengeluhkan bahwa kulit gelap mengurangi rasa percaya diri dalam pergaulan sehari-hari karena sel kulit mati yang menumpuk menjadikan kulit terlihat gelap. Sebagian dari penderita kulit gelap lebih memilih melakukan perawatan kulit badan dengan menggunakan sediaan kosmetik lulur berbahan kimia yang ada dipasaran, dan ada juga yang belum berani menggunakan kosmetik berbahan kimia karena takut dengan efek samping. Menurut BPOM RI (2007) dalam memilih produk kosmetik, terutama kosmetik pemutih, perlu adanya sikap hati-hati dan teliti, agar tidak terjadi kesalahan yang fatal. Apabila kosmetik yang sekarang banyak beredar di pasaran, terkadang tidak mencantumkan informasi yang cukup. Sedangkan kosmetik tersebut banyak diminati oleh masyarakat pada kalangan menengah ke bawah karena harganya yang murah dan khasiatnya cepat. Terkait dengan hal diatas, Sebelum membeli kosmetika sebaiknya memperhatikan penjelasan yang tercantum pada label atau kemasan. Perlu  diperhatikan informasi yang tertera pada kemasan mengenai unsur bahan yang digunakan, tanggal kadaluarsa serta nomor registrasinya, karena tidak semua produsen mencantumkan atau mendaftarkan produknya ke Badan Pengawasan Obat dan Makanan, sehingga tidak terjamin keamanannya. Ada beragam jenis bahan aktif pemutih kulit dengan tingkat efektifitas yang berbeda-beda. Bahan aktif tersebut antara lain :


Merkuri (Hg)/air raksa termasuk logam berat berbahaya yang dalam konsentrasi dapat bersifat racun. Pemakaian merkuri (Hg) dalam krim pemutih dapat menimbulkan berbagai hal, mulai dari perubahan warna kulit yang akhirnya dapat menyebabkan bintik-bintik hitam pada kulit, alergi, iritasi kulit, serta pada pemakaian dengan dosis tinggi dapat menyebabkan kerusakan permanent pada susunan saraf otak, ginjal, dan gangguan perkembangan janin bahkan paparan jangka pendek dalam dosis tinggi dapat menyebabkan muntah-muntah, diare dan kerusakan ginjal, serta merupakan zat karsinogenik (menyebabkan kanker) pada manusia. Arief (2007:56).  

Melihat fenomena diatas, banyak kosmetik yang berfungsi dalam pencerahan kulit tetapi tidak memenuhi standar kesehatan, maka salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memanfaatkan produk-produk berbahan alami yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan yang dapat digunakan sebagai kosmetik perawatan kulit badan.




Dian dkk (2006:12) menjelaskan bahwa Terapi kecantikan dengan memanfaatkan bahan-bahan alami di sekitar kita, seperti buah-buahan, sayur-sayuran yang dipercaya dapat memberi manfaat yang luar biasa bagi kesehatan dan kecantikan kulit. Buah-buahan adalah salah satu bahan pangan yang mudah diolah dan dimakan serta memiliki rasa yang menggiurkan. Selain untuk bahan pangan buah juga dapat digunakan sebagai bahan dasar dalam merawat kecantikan. Salah satunya buahbuahan sering dimanfaatkan sebagai kosmetik lulur/scrubing. Lulur merupakan salah satu kosmetik perawatan tubuh yang penting dilakukan secara rutin. 

Tanaman pepaya merupakan salah satu sumber protein nabati. Pepaya (Carica papaya L.) merupakan tanaman yang berasal dari Amerika tropis. Buah pepaya tergolong buah yang populer dan digemari hampir seluruh penduduk di bumi ini, Kalie dalam Amir (1992:78). Penggunaan sari buah pepaya sangat baik untuk mencerahkan kulit secara alami, namun dengan berkembangnya ilmu dan teknologi pada saat ini sudah terdapat penggunaan sari buah pepaya dan bahan campuran lainnya yang diolah secara modern yang dapat digunakan untuk berbagai perawatan rambut maupun kulit. Buah pepaya sudah banyak dikenal baik untuk perawatan kulit wajah maupun sebagai bahan lulur. Penggunaan lulur pepaya juga dapat mengangkat sel kulit mati, pencegah warna kulit terlihat lebih gelap yang menjadikan kulit terasa lebih halus dan tampak lebih cerah. Lulur pepaya yang di olah antara sari buah pepaya dan berbagai campuran bahan yang lain akan menjadikan kosmetik pencerahan kulit badan yang dipakai sebagai bahan lulur pada kulit badan dan bahan lulur yang berasal dari sari buah pepaya ini sudah di produksi oleh PT. Mustika Ratu Tbk. Disukai oleh para konsumen karena bahan lulur ini dikelompokkan pada kosmetik semi tradisional dan sangat terasa manfaatnya pada kulit. Beberapa penelitian terkait penggunaan bahan semi tradisional alami untuk perawatan kulit yang sudah pernah dilakukan seperti penggunaan masker bengkuang untuk pemudaran noda-noda jerawat (Rahyu:2014), Pengaruh penggunaan masker jerawat indah warni terhadap penyembuhan kulit wajah
berjerawat ( Ayu:2014), dan penggunaan bahan semi tradisional lainnya untuk kecantikan kulit. Namun belum ada penelitian yang membahas pengaruh pemanfaatan lulur papaya (carica papaya L) terhadap pencerahan kulit badan. Perawatan adalah tindakan yang dilakukan dalam mempertahankan dan mengembalikan sesuatu pada kondisi yang baik. Perawatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perawatan kulit badan (kulit tangan) dengan menggunakan lulur pepaya yang sudah diolah secara semi tradisional. Perawatan lulur merupakan perawatan mingguan dan bulanan dengan menggunakan butiran/scrub untuk mengikis sel kulit mati yang menumpuk. Dengan melakukan lulur sel kulit mati yang menumpuk dipermukaan kulit akan terangkat sehinga kulit menjadi bersih, halus dan cerah. Dipihak lain Darwati (2013:84) menjelaskan melakukan perawatan lulur dapat membantu kita untuk menyehatkan dan merawat kulit agar tidak terlihat gelap, selalu bersih, halus dan cerah. Sedangkan menurut Achroni (2012:25) melakukan lulur dapat mengangkat sel kulit mati yang menumpuk dipermukaan kulit akan terangkat sehingga kulit tidak terlihat gelap, bersih, halus dan cerah. Untuk melihat kehalusan dan kecerahan kulit dapat dilakukan beberapa cara seperti: melakukan pengamatan/melihat, melakukan perabaan dan menggunakan alat seperti magnifilm lamp, namun karena keterbatasan penelitian ini untuk pencerahan kulit hanya dengan cara mengamati dan perabaan sedangkan untuk kehalusan kulit tangan menggunakan pengamatan, perabaan dan magnifilm lampDari hasil penelitian Kusantati dkk (2008:225) menjelaskan bahwa untuk mencapai hasil dari perawatan badan ini dapat dilakukan perawatan badan dengan frekuensi 1 kali 15 hari, dan didukung dari penjelasan pada kemasan lulur pepaya Mustika Ratu dengan berat netto 200 gram bahwa penggunaan lulur pepaya tersebut juga digunakan 1 kali seminggu dan 2 kali seminggu, sesuai pula dengan anatomi dan fisiologi kulit dimana pergantian kulit berkisar 14-21 dan 28 hari atau disebut juga dengan siklus kulit normal. Selain itu buah pepaya diyakini mengandung zat kolagen yang dapat meremajakan kulit . Sehubungan dengan hal diatas peneliti berasumsi bahwa lulur pepaya dapat membuat kulit gelap dapat menjadi bersih, halus dan cerah. Dengan demikian penulis tertarik menguji cobakan, dengan tujuan untuk menganalisa pengaruh pemanfaatan lulur pepaya (carica papaya L) terhadap pencerahan kulit badan

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Pemanfaatan lulur pepaya Mustika Ratu Tbk terhadap pencerahan kulit badan (kulit tangan) dengan frekuensi pemakaian 1 kali dalam 15 hari memperlihatkan perubahan pada indikator kehalusan dan kecerahan kulit tangan 2. Dalam kelompok eksperimen ini penelitian dilakukan pada bagian kulit punggung tangan dan pangkal lengan, Penggunaan lulur pepaya Mustika Ratu Tbk dengan frekuensi pemakaian 1 kali dalam 15 hari melihatkan pengaruh/perubahan pada kehalusan dan kecerahan kulit badan (kulit tangan). 3. Perubahan warna kulit tangan pada kelompok eksperimen ini dapat terlihat pada penilaian ke 4 namun untuk melihat perubahan yang signifikan penulis melanjutkan penilaian hingga penilaian ke 6 dengan kategori cerah. 4. Terdapat perbedaan pencerahan kulit badan (kulit tangan) sebelum perlakuan diberi tes awal (Pretest) dan diakhir penelitian sampel diberikan tes akhir (Posttest), setelah dianalisis dengan uji t (one sample t test). Berdasarkan analisis tersebut tingkat pengaruh paling tinggi adalah keberhasilan pada indikator kehalusan dari pemanfaatan lulur pepaya Mustika Ratu kondisi kulit berada pada skor rata-rata 3.00 dengan kategori halus.

Arikunto, Suharsimi. 1993. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Achroni, Keen. 2012. Semua Kulit Cantik Dan Sehat Ada Disini. KDT : Jogjakarta. Arief, I., 2007. Merkuri di Kosmetik. Available from: http://www.pjnhk.go.id/index2.php?option=com_content&doc.pdf=1&id=429 [Accesed 09 April 2010] Badan POM RI. 2006. Kosmetik yang mengandung bahan dan zat warna berbahaya., 7 September 2006. Jakarta. Darwati, 2003, Cantik Dengan Lulur Herbal, jakarta : Transmedia. Dian Putri Yanti dkk,2006:12. 100% cantik, Jakarta : Gramedia. Herni Kusantati. (2008). Tata Kecantikan Kulit SMK Jilid 1. Jakarta:Departemen Pendidikan Nasional. Kalie, M. 1999. Bertanam Pepaya. Jakarta: Penebar Swadaya.

Komentar

  1. Online Casinos No Deposit Bonus Codes 2021
    No Deposit Bonus Codes ✓ Best No Deposit Bonus Offers for 2021. 인카지노 ✓ New Bonus Codes septcasino ✓ Best Free choegocasino Spins Bonuses for United States players.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer